Layak Mendamba Dalam Bisu

Layak Mendamba Dalam Bisu

Bahasa mimpiku
Kupanggil dengan lawatan semesta
Berujar getir kepahitan aksara
Dan wahai gerhana yang kurindu
Kuputarkan seluruh langkah bisuku
Berbalik menyudut dengan tegap
Tapi aku penuh dengan keluh
Yang berharap tuk disapa
Tapi tak terabaikan olehmu
Wahai gerhana yang telah menjadi purnama
Sengaja kuberlari memutar dari bias cahayamu
Tetap dengan penuh keangkuhan yang mendamba
Tetap dengan sejuta delima darai
Tapi kemudian
Tujuku masih tertatap untukmu
Dalam harap bisuku berdiri menghadap mendamba
Dalam harap bersanding dengan ikatan sakral
Tapi sembiluku tak bisa kuhindarkan
Bahkan tuk kusembunyikan tak mampu
Tapi ku benci semua khayal ini
Khayal yang tak pernah berujung
Wahai purnama yang telah menjadi sabit
Kau bahkan begitu indah tuk dipandang
Memukau segala penjuru arah
Tapi yang hadirku hanyalah titik pasir dihadapanmu
Bahkan tak terlihat
Kini aku menuju bimasakti
Berucap sumpah serapah
Akan indah wujudmu
Lalu aku terdiam sesaat dalam gelap mimpiku
Bukan karena aku menyerah akan indahmu
Tapi ketahuilah, bayangku selalu berada disudut bayangmu

Komentar

Postingan Populer