Tapak Rasa
Kelas hukum 2017
Tepat pagi kemarin
Pada sebuah tapak pelari ramai dengan pekik kaki laju
Saat fajar hendak muncul dengan indahnya matahari
Saat keramaian perlahan mulai berbinar menyala
Ada satu hal rasa terpaut yang tidak bisa terlupakan oleh segala rasaku
Tentang rimbunan rasa aneh yang mengalir
Tentang raut pautnya matahari dan awan
Tentang pantulan bunyi rindu yang terus memekak ditelinga
Tentang praksara jumpainya hati
Ya, aku jatuh hati pada sesosok pelari
Yang memikat pilu ku kala pagi itu
Memikat sepasang mataku yang kemudian memberikan aliran berlebih pada segenap jantungku atau hanya aku yang berlebih rasa pada diri
Pelari dengan sejuta gaya tatak kepolosanya
Pelari dengan iringan tangan menari dalam desirnya
Pada sesosok yang mengalihkan ku dari indahnya fajar..
Pada seuntai senyuman manis yang menyemangati setiap pelomba..
Pada saat itu aku hendak menutup arahku
Mencoba tidak mudah terbuai arah
Mencoba bersyahdu saja pada lampaunya masa lalu..
Lahap saja lari ini berlalu..
Kemudian datang saja jeda pada dinginku
Ternyata benar saja
Ada yang mengetuk
Meminta dengan bersuara merdu
Dinginku tak bisa beralih pada sudutnya saat berlari..
Bak pesona menara big bang dilondon yang mempesona penjuru mata pejalanya..
Ya sama dengan nada dinginku
Yang tersipu luput dalam malu ku memandanginya..
Ah, tak bisa lagi kusebut nada itu dalam tulisanku ini..
Terlalu sukar wujudnya dalam sebuah indah
Terlalu saja semua hal untuk syahdu dirimu..
Kau sore, aku memandangmu..
Komentar
Posting Komentar