Awal sekali
Oktober, semester pertama 2015
Lowokwaru saat terik tengah angkuh
Beberapa deret plat baja berjalan berbaris rapih
Sedikit menghimpit para pejalan tapi tetap berdiri tak bergumam
Beberapa teman sahut menyahut dan berhimpitan
Mencoba berkelakar dengan salah satu yang katanya ajudan
Aku sedang termenung dengan pasrah tanpa tujuan
Untuk pertama kali berhasil mencuri pandang dengan lesungmu
Lalu bersenda hati rindu dengan mata tajam indahmu
Sungguh mengapa harus dirimu kala itu
Sehingga membuatku tak berkutik dan termenung hingga terjatuh
Nyatanya benar ada yang berbeda dari lesungmu
Bagai candu yang tak ingin aku beranjak hilang
Ada yang lain dari senyum tipis dan mata tajam milikmu
Bagai cahaya ufuk sore yang aku ingin selalu bersemayam dengan tenang
Bila kala itu turun hujan, mungkin aku tetap takan beralih dari tempatku berpijak
Memandang salah satu mahluk indah milik semesta adalah dirimu
Kau berhasil membuatku jatuh kala itu
Sosokmu bak mantra yang indah
Membawa berjuntai juntai aroma tulip merah nan merekah
Menghadirkan romansa tentang cinta
Menghilangkan segala peraduan keluh kesah
Sungguh lesung dan mata serta senyum tipis milikmu menenangkanku
Aku berbunga dengan bahagia
Sekejap saja seperti telah datang rindu berabad-abad lalu
Aku tahu ini adalah awal dalam perahu
Tapi sejak terik angkuh itu
Aku telah berjanji dan bersumpah
Bahwa kaulah wanita yang selama ini selalu ku damba.
Komentar
Posting Komentar