UMM Juara
Tim KBGI UMM dengan
bangunannya bernama "Candra Surya" dalam Kompetisi Bangunan Gedung
Indonesia (KBGI) di UK Maranatha, Bandung 19-22 November. |
SATU
lagi prestasi berhasil diukir mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
(UMM). Dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) di Universitas
Kristen Maranatha, Bandung, 19-22 November lalu, UMM berhasil menggondol
Juara Umum, menggeser dominasi juara bertahan Institut Teknologi
Sepuluh November (ITS) dan tim tuan rumah.
Perebutan Piala Reka Cipta Griya Indonesia dari Menteri Ristek dan
Pendidikan Tinggi RI itu berjalan cukup kompetitif. UMM harus bersaing
dengan 32 proposal yang masuk dan menjadi 10 finalis yang harus
presentasi di Bandung. Mengandalkan bangunan miniatur bernama “Candra
Surya”, UMM berhasil menyingkirkan kesembilan finalis dari berbagai
kampus besar di Indonesia, seperti ITS, ITB, UB, dan Politeknik Bandung.
Dekan Fakultas Teknik UMM, Ir. Sudarman, MT, mengatakan kemenangan ini
merupakan buah dari persiapan matang setelah tahun lalu gagal meraih
juara. “Tahun lalu kita tuan rumah, tetapi belum beruntung. Kita
pelajari kelemahan dan mempersiapkan dengan lebih matang, alhamdulillah
tahun ini kita juara,” katanya.
Menurut dosen pembimbing tim “Candra Surya”, Ir Lukito Prasetyo MT,
kemenangan UMM dipicu keunggulan presentasi, metode pelaksanaan, dan
estetika. Bangunan miniatur yang dirancang UMM meraih waktu tercepat,
paling indah dan tahan goncangan gempa.
Itulah sebabnya, UMM meraih juara di tiga kategori sekaligus, yakni
kreativitas dalam rancang bangunan, kesesuaian implementasi dan metode
pelaksanaan konstruksi. “Saya menyebutnya gedung yang bisa joget tetapi
tidak roboh. Kekuatan kita pada teknik sambungan antara kolom dan
pondasi,” terang Lukito.
Ditambahkannya, secara teknis semua finalis memiliki ukuran bahan dan
kekuatan balok yang sama. Namun teknik sambungan itulah yang membedakan
ketahanan sebuah bangunan. “Kalau terlalu kuat sih bisa saja, tetapi
terlalu mahal. Nah kita harus bisa membuat yang lentur dan tidak mahal,”
ungkap dosen teknik sipil ini.
Tim KBGI UMM terdiri dari Mahatma Aji Pangestu, Dedy Anggara Putra,
Ridho Suryawaldi, dan membawa serta 15 orang kru lainnya. Tim ini
memiliki waktu tiga bulan mempersiapkan rancangannya. Berkat prestasi
juara umum, selain memperoleh piala, tim ini juga memperoleh hadiah
sejumlah Rp. 12,5 juta dan uang pembinaan sejumlah Rp 5 juta.
“Alhamdulillah universitas sangat mendukung tim kami untuk menang,” ujar
Aji Pangestu.
Sementara itu, dalam waktu bersamaan, UMM juga mengirim tim untuk
Kontes Jembatan Indonesia (KJI). Dalam kontes ini, UMM meraih juara
kategori pengerjaan tercepat untik jembatan Busur tim “Surya Wirasena”.
Kemenangan untuk KJI ini bukan yang pertama bagi UMM. Sebelumnya, UMM
pernah menjuarai KJI, yakni meraih juara pada kategori jembatan baja dua
tahun berturut-turut 2009-2010, dan jembatan busur tahun 2011. (zul/nas)
sumber: klik disini
Komentar
Posting Komentar