Jurnal Akhir I

Seperti denial sebelumnya, tulisan merupakan titik terdalam.

Kenalkan aku renjana Kiani, Kata kata akhir yang paling teringat dalam pikiran adalah tentang sisa umurku yang kemungkinan tidak akan lama lagi. Ya, mungkin beberapa tahun saja aku dapat bertahan dalam hidup adalah sebuah keajaiban. Darah setiap saat selalu keluar dari mulut kotorku, awalnya aku fikir hanya sebuah luka kecil biasa, nyatanya justru ini adalah tanda hidupku akan segera berakhir. Awal mula diagnosa adalah petaka yang datang padaku.

Aku adalah wanita mandiri dalam sebuah kehidupan yang katanya nyata dan keras ini. Bekerja sembari menempuh pendidikan magister di salah satu kampus yang ada di jakarta adalah rutinitas yang sangat aku cintai dalam beberapa tahun ini. Teman teman terdekatku biasa memanggil diriku raharjo, ya gelar nama milik ayah yang sering ku sandang hingga keujung dunia, yang belum tau biasanya memanggilku kani.

Tulisan selalu menjadi titik terdalamku dalam memeluk, terkadang dapat meringankan beban yang ada pada diriku meski hanya untuk sesaat. Mungkin karena itu juga sebelum waktu akhirku tiba, aku ingin membuat secuit jurnal akhir yang bercerita tentang ujung dari kehidupan yang aku miliki. Untuk sekedar meringankan atau pun memberikan pelukan ketika semua hal dunia tak ada yang mengerti tentang akhir hidupku. Ya inilah jurnal akhir milikku, Renjana Kiani Raharjo.

Kani.

Komentar

Postingan Populer