Kau Indah
Pertama kali bertemu sosok ibumu
Pikiranku memberikan tafsirnya sendiri
Seperti berbisik merdu
“pantas saja kau seindah mata tak berkedip, sedangkan ibumu segelap langit malam penuh bintang”
Aku tak berusaha menarik pandangmu menjadi sudutku, aku tak pernah pula memaksa hendakmu menjadi pihakku. Aku, hanya senang bercerita tentang sejuta perjalan indah yang dulu pernah menjadi sebuah kisah. Dengan doa dari suara yang pernah kami aminkan bersama antara aku dan sore, juga rindu dan kenangan yang ingin aku kembalikan.
Komentar
Posting Komentar